Hello again!
Hari ini tepatnya adalah hari ke-5 saya berada di Manchester, tepatnya saya tinggal di Oxford Road and it’s just some minutes away from main campus. hari-hari pertama saya di sini, well, it was overwhelming. ada banyak yang harus diurus. plus, settling down in a new place definitely took some time.
When you’re studying in the UK, there are some mandatory things that you need to do. berikut ini adalah urusan-urusan yang cukup urgent yang harus segera dilakukan soonest upon arrival :
Pick up BRP (British Residence Permit). sesuai dengan peraturan baru di Inggris, visa pelajar yang tertempel pada paspor hanya akan berlaku satu bulan, selebihnya fungsi visa digantikan oleh BRP. semacam KTP, kalau di Indonesia. di BRP ini akan tertulis detail seperti pada visa dan masa berlakunya lebih panjang (mine is until Jan 30th 2017). this allows you to leave your passport at home all the time. BRP bisa di-pick up di kampus atau di post office. kartu berharga ini harus segera diambil as soon as possible. jadi sehari setelah saya sampai, saya segera ke post office di Piccadilly Plaza untuk mengambilnya. prosesnya super cepat, hanya perlu melampirkan paspor dan surat pengambilan BRP (disertakan pada saat pengambilan visa). yang menarik adalah, kantor pos di Manchester jauh dari apa yang saya bayangkan. kalau di Jakarta, kantor pos biasanya lekat dengan kesan ‘tua’, di dalamnya terdapat loket dan kita bisa melihat jelas paket-paket dan amplop yang akan dikirim ke penerima. here, the post office is located at the back of a souvenir shop. i wouldn’t even guess it will be there. untungnya saya bertanya pada petugas di Visitor Information. kawasan Piccadilly, di city centre, memang padat dan penuh dengan bangunan. ada hotel, mall, toko, kantor, bank, dan lain-lain. surely, malu bertanya sesat di jalan, unless you plan to do so to get a better understanding of this area.
International student check-in. saya belum menyelesaikan bagian ini but i will today. i hope the queuing line is still bearable. this is where i’ll get my student card (yeay! jadi bisa segera pinjem buku di perpus, sebelum kehabisan dan bisa naik bus gratis di kawasan kampus).
Opening a UK bank account. dengan banyaknya mahasiswa baru (especially the international one), membuka akun bank menjadi rebutan. harus antri panjang dan konon kadang ditolak karena sudah melebihi batas antrian di hari tersebut. but i’m so lucky! Allah baiknya emang ngga kira-kira karena just two days after my arrival, saya sudah punya bank account 😀 alhamdulillah.. sekarang tinggal menunggu kiriman paket kartu debit dan segala perangkat perbankan tiba di rumah.
Lapor diri ke KBRI. sebagai warga negara yang baik, lapor diri ini sifatnya wajib. KBRI letaknya di London, tapi ngga jarang juga petugas KBRI mendatangi kota-kota yang banyak orang Indonesia-nya. mereka berkunjung bukan hanya untuk melayani lapor diri, tapi juga perpanjangan paspor, konsul, dan lain-lain. hari sabtu kemarin, petugas KBRI datang ke Manchester berbarengan dengan acara September Ceria yang diisi dengan perlombaan plus pasar makanan Indonesia. ada makanan jadi seperti bakso, nasi padang, sate ayam, sate padang, dan lain-lain. ada juga makanan yang harus dimasak seperti tempe, kerupuk, indomie berbagai rasa, mie sedap, bumbu-bumbu, beras, dan sambal. proses lapor diri itu cepat (tapi antri), hanya tinggal isi formulir kemudian menyertakan foto 4×6 satu lembar. nanti paspor orang yang sudah lapor diri akan di-cap sebagai penanda.
Register to a GP (General Practitioner alias dokter umum). saat aplikasi visa, kita akan membayar insurance sebesar kurang lebih 7 juta (tergantung kurs ya.. karena nominalnya dalam dollar atau pounds gitu, agak lupa). nah dengan membayar itu, we’re entitled to a free health service in the UK termasuk vaksin. tapi, gigi dan mata ngga ter-cover di sini hehe jadi harus gosok gigi yang rajin supaya ngga sakit gigi. untuk bisa dapet semua fasilitas itu, terlebih dahulu harus register ke dokter umum terdekat. step ini pun belum saya lakukan, hehehe karena memang ngga terlalu urgent dan mau barengan dengan yang lain aja biar kumulatif.
Nah, itu adalah 5 hal administratif yang harus saya lakukan setibanya di UK. tapi ada banyak hal-hal nonadministratif yang harus diselesaikan juga. i’ve been here before ketika merantau ke Thailand but it was a lot easier karena studio tempat saya dan Putri tinggal waktu itu udah fully equipped dengan kitchen utensils (panci, wajan, sendok-garpu, pisau, semuanya deh). sedangkan saya di sini harus mulai dari 0 ditambah dengan belanja bahan makanan.
Here’s the story. I went to the city centre, Arndale, pusat perbelanjaan yang sangat amat besar. i think i might get lost there. di sana ada toko bernama Wilko, semacam mini ace hardware yang menjual berbagai macam produk. sayangnya, di Wilko ngga banyak pilihan and guess what? banyak produk yang udah ngga tersedia, saya rasa pastinya habis diembat oleh mahasiswa yang sudah datang lebih dahulu dari saya. saya kebagian wajan dan cutting board aja di sana. perburuan selanjutnya adalah di Poundworld (toko yang menjual semua barang dengan harga 1 pound). ngga kebagian sendok dan garpu, apalagi pisau. yang ada hanya mangkok, piring, dan spatula. better daripada ngga sama sekali. selanjutnya pergi ke Poundland (another toko 1 pound) dan alhamdulillah dapat pisau dan garpu (masih ngga punya sendok), dapat bonus nemu teh isi 120 kantong dengan harga 1 pound hehehe. beneran deh, kadang bisa berhemat juga dengan belanja di Poundland, although you may not find everything ya.. next stop is Lidl untuk beli bahan makanan, supermarket yang satu ini emang terkenal murah dan banyak promo-nya. katalog promo bisa dilihat di website-nya. saya juga membeli aneka daging halal di Worldwide Superstore (di sini akhirnya saya menemukan sendok! yeay!). sosis, meatball, salami, semuanya halal. anyway, di Tesco pun ada halal section-nya. jadi kalau di supermarket Indonesia kita sering lihatnya non-halal section, di sini malah adanya halal section hehehe. di sebelah Worldwide ada juga penjual daging halal, tokonya hanya menjual daging. di Worldwide kita bisa menemukan buah-buahan, sayuran, dan bumbu-bumbu. oh ya ada beras dan indomie juga di sini (beras 2kg sekitar 2 pounds dan indomie 1 pounds dapat 5 bungkus, it’s a great deal actually). Worlwide ini lebih cenderung menyediakan bumbu untuk masakan timur tengah dan India. kalau untuk masakan Asia, pilihan berbelanja lainnya bisa di China Town, ada beberapa toko yang jadi favorit orang Indonesia. ada bihun, tempe, indomie dan beras (lagi), shin ram yun halal, temu kunci, lengkuas, sereh, tahu, tauge (baru ketemu tauge ya di China Town ini), dan masih banyak lagi yang menarik. kalau udah paham masalah perdapuran begini, semoga nanti masakan saya di sini bisa enak-enak dan beragam supaya ngga banyak jajan hehehe. so far sih belum membandingkan dimana lebih murah untuk membeli A atau dimana lebih murah membeli B. i’ll get better for sure.
It was indeed overwhelming. saya tiba di sini Kamis malam dan baru settle down di hari Sabtu sore. it took 2 days! next goal : cari food container yang agak besar supaya masak pagi-pagi bisa sekalian sampai malam, dimasukkin food container lalu masuk kulkas nanti tinggal dihangatkan lagi malam-malam 😉
Cheers
Recent Comments